Baca Juga
Kritik tersebut berfokus pada kontras yang mencolok antara gaya hidup mewah yang ditampilkan para wakil rakyat dengan kondisi masyarakat yang mereka wakili.
Pospera menilai kegiatan tersebut lebih menyerupai piknik mewah ketimbang kunjungan kerja yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Kami menilai kegiatan yang dilakukan oleh beberapa anggota DPRD Purwakarta tersebut tidak mencerminkan jiwa pengabdian dan kesederhanaan yang seharusnya dimiliki oleh seorang wakil rakyat,” tegas Sutisna Sonjaya, Ketua DPC Pospera Purwakarta,Rabu,(4/12/2024).
“Bayangkan, wakil rakyat yang digaji oleh rakyat menggunakan kendaraan mewah, sementara rakyatnya sendiri harus berjalan kaki. Ini menunjukkan adanya ketidakharmonisan dan kesenjangan yang sangat besar antara wakil rakyat dengan rakyatnya,”ungkapnya.
Pospera juga mempertanyakan manfaat dari kegiatan yang disebut-sebut sebagai kunjungan kerja ke daerah yogyakarta itu.
"Apakah kegiatan ini benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat Purwakarta?” ujarnya.
Tisna menganggap bahwa kunjungan kerja baik nya dilakukan secara terukur dan terencana dengan mendapat hasil yang bisa di aplikasikan di purwakarta.
Tidak hanya sekedar berkunjung dan berfoto, melainkan harus ada output yang dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Kami menilai banyak kunjungan kerja yang dilakukan hanya bersifat seremonial dan tidak memberikan kontribusi nyata bagi pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat Purwakarta," tegasnya.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak DPRD Purwakarta terkait kunjungan kerja mereka ke yogyakarta ini.(****)
