Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Baca Juga


Purwakarta,itorkeruhnews.com- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto angkat bicara perihal adanya Babinsa cukur rambut puluhan siswa SMP di Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Purwanto menyebutkan jika aksi Babinsa itu disinyalir karena kepeduliannya kepada anak-anak agar bisa merubah tingkah laku dari yang melanggar aturan hingga menjadi disiplin.

“Itu termasuk pembinaan, mitigasi banyak siswa yang terindikasi melakukan hal yang tidak baik, jadi Babinsa diundang untuk memberikan pembinaan, itu mungkin bentuk kecintaan Babinsa kepada anak-anak, jadi dengan model kita dulu sering digombak dulu saya pernah dan dianggap biasa,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta pada Kamis (07/09).

Purwanto menjelaskan, upacara bendera di sekolah pada Senin pagi yang dipimpin oleh Babinsa merupakan salah satu program pendidikan berkarakter di Kabupaten Purwakarta. Program pendidikan berkarakter tersebut merupakan kerja sama antara Disdik Purwakarta dengan Kodim 0619 Purwakarta.

Purwanto mengakui, perkembangan zaman merubah semua sektor termasuk di sektor pendidikan, sehingga cara mendidik anak harus disesuaikan dengan perkembangan anak dan zaman, cara menindak hingga memberi sanksi pun tidak sesederhana zaman dulu.

“Dunia pendidikan sudah berkembang berubah tata kelolanya, legal formal yuridis sudah berubah, aturan mengatur kehidupan anak pendidikan, mungkin polanya masih pake paradigma lama, dulu kita digundul balik paling nyari topi sekarang sudah berubah. Dengan cara kolaborasi, bagaimana upaya penanganan bisa berkembang sesuai zaman, semangat kita memberikan pelayanan terbaik kepada anak-anak,” katanya.

Kadisdik menjelaskan, terdapat program yang diharuskan TNI-Polri hingga pemerintah masuk ke dalam ranah sekolah, mereka secara rutin diundang untuk memberikan pembinaan kepada para siswa terutama siswa yang memiliki catatan kenakalan remaja, karena sekolah mempunyai kelemahan, sekolah tidak punya wilayah teritorial masuk ke masyarakat.

“Susah gak berani memitigasi melakukan upaya-upaya pencegahan anak-anak, ada yang nongkrong sambil merokok, nggak pantas dilakukan pelajar menggunakan seragam itu dicegah dibubarkan oleh Babinsa, lewat mengundang Babinsa memberikan penguatan untuk membantu sekolah dalam pendidikan berkarakter,” ucapnya.

Purwanto akan terus melanjutkan program pembinaan itu karena merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan pendidikan berkarakter. Pihaknya sudah bekerjasama dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti ke setiap sekolah, karena setiap sekolah memiliki pola asuh dan karakter anak berbeda-beda.

“Kita memberi kebebasan kepada sekolah-sekolah dalam menerapkan aturan, kalo kita di kabupaten sudah ada aturan yang berjalan, bagaimana sekolah bisa menyelesaikan masalah dengan pola edukatif, dengan mekanisme yang benar misal surat teguran panggilan orangtua, itu harus diterjemahkan sekolah-sekolah, karena nilai dan adatnya berbeda-beda,” pungkasnya. (Jpn)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Top
close
Banner iklan disini