Kuningan,itorkeruh.com- LAPAS Kelas II A Kuningan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan bangun sinergitas melalui kepedulian pembinaan warga binaan kemasyarakatan terkait kesehatan, kepribadian dan kemandirian di Ruang Rapat Linggajati, Rabu (19/1/2022).

Sekda Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar, M.Si. menuturkan, Program Pembinaan di Lapas Kelas IIA Kuningan, merupakan bagian dari tanggung jawab bersama. Sehingga nanti bisa menjalankan kehidupannya, seperti biasa dalam kehidupan masyarakat sosial.

Mengenai Program bisa melalui pelatihan bertani, menjahit, mengelas, beternak, pemberdayaan olah raga, menghapuskan buta huruf, peningkatan status pendidikan SD-SMP-SMU/SMK. Disamping itu hal yang penting dapat memberikan pemahan wawasan kebangsaan melalui Dinas Kesbangpol dan lainnya. “Bentuk sinergitas ini akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di tiap SKPD,” ungkapnya.

Kalapas Kuningan Gumilar Budirahayu, Amd.IP., S.H., M.M. disela rapat menerangkan, tujuan Lembaga Pemasyarakatan yaitu membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan, agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.

Sementara ruang lingkup pembinaan warga binaan, lanjut Gumilar, untuk Pembinaan Kepribadian, diarahkan pada pembinaan mental dan watak agar bertanggung jawab kepada diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Pembinaan Kepribadian terdiri dari Pembinaan kesadaran beragama, Pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara, Pembinaan kemampuan intelektual, Pembinaan kesadaran hukum, dan Pembinaan mengintegrasikan diri dengan masyarakat.

Sementara itu, Pembinaan Kemandirian, diarahkan pada pembinaan bakat dan keterampilan agar warga binaan pemasyarakatan dapat berperan sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab.

“Pembinaan kemandirian terdiri dari keterampilan untuk mendukung usaha-usaha mandiri, Keterampilan untuk mendukung usaha-usaha industri kecil, Keterampilan yang disesuaikan dengan bakatnya masing-masing, Keterampilan untuk mendukung usaha-usaha industri atau kegiatan pertanian (perkebunan) dengan menggunakan teknologi madya atau teknologi tinggi,” jelasnya.

Lebih jauh Gumilar menuturkan, ketika melakukan pembinaan kami tidak bisa berdiri sendiri melainkan butuh kerjasama dengan steak holder, melalui pertemuan ini. Semoga program yang sudah disinergikan akan semakin meningkat, harapnya. (Rois)