Kuningan,itorkeruh.com- DALAM kurun waktu tiga tahun ini (2019-2021)jumlah kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI warga Kabupaten Kuningan Jabar, menurut update data Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeti (SISKOTKLN) tercatat sebanyak 360 orang.

Dalam upaya membantu mereka pasca kepulangan para pekerja purna tersebut, pemerintah melakukan pemberdayaan secara bertahap melalui pelatihan dan keterampilan menjahit. Hal ini sesuai amanat regulasi Undang Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Diharapkan melalui pelatihan keterampilan tersebut dapat bermanfaat untuk dijadikan peluang kerja dan kemandirian usaha yang pada gilirannya nanti dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

“Sementara 10 orang eks PMI warga Desa Pajambon Kecamatan Kramatmulya mendapat bantuan stimulan berupa 10 unit mesin jahit dan mesin obras dapat bermanfaat dan dimanfaatkan sebaik baiknya oleh masyarakat Pekerja Migran Indonesia Purna Penempatan sebagai penerima manfaat” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kuningan, Dr Elon Carlan MMPD, saat diwawancarai disela tugasnya, Senin (03/01/2022)

Berbicara program kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yang saat ini sedang berjalan yaitu, pelatihan kewirausahaan bagi purna TKI (TKI itu menjadi Tenaga Migran Indonesia) yang memang dipandang tidak memiliki pekerjaan yg berkelanjutan maka Disnakertrans dan program kewirausahaan memberikan pelatihan. Mereka dilatih dengan mengambil jenis kewirausahaannya yaitu, keahlian menjahit untuk 10 orang purna TKI yang berdomisili di Desa Pejambon kecamatan Kramatmulya.

Terkait kantor yang saat ini tidak efektif, seperti sekretariat dari bidang ke bidang lainnya jaraknya berjauhan artinya terpencar. Maka kami sepakat untuk memindahkan semua unit menjadi satu unit di gedung utama. Mudah-mudahan 2 minggu ke depan kita sudah berkantor satu kawasan, dan koordinasi kita tidak sulit lagi. Ini yang sedang kita kerjakan” ungkap Elon sapaan akrabnya yang saat ini masih bebenah melakukan konsulidasi internal.

Melaksanakan amanat Bupati saat pelantikan, saya harus bekerja inovasi dan kolaborasi, maka langkah untuk merealisasi badan latihan kerja supaya tidak monoton, kami sudah lakukan kemarin dengan mengundang SMK Negeri dan Swasta se-Kabupaten Kuningan dalam konteks mereka yang memiliki bursa-bursa kerja bagus, bursa bagus itu ternyata mereka memiliki kerjasama dengan perusahaan swasta di luar Kabupaten Kuningan.

“Baru baru ini disepakati, mereka menyerahkan pengendalian sumbunya dilakukan oleh kita nanti dengan sumbu swasta di Jabodetabek, bahkan ada yang di luar Jabodetabek, dan nanti kita menjadi pengendali dan rencana berdasarkan kesepakatan dengan para guru SMK kemarin yaitu Maret akan diadakan silaturahmi awal dengan direktur perusahaan di Kuningan, yang tentunya mereka datang dengan modal mereka sendiri, yang artinya kami Dinas Tenaga Kerja bisa menyumbangkan sisa devisa putaran ekonomi untuk sektor hotel dan kuliner, yang dimana maksudnya kita akan mencoba berkolaborasi, seperti BLK ketika tidak mempunyai alat yang memadai dengan pola kerjasama yang mana mereka punya alat mereka punya struktur, kita yang memfasilitasi persiapan sumber dayanya itu akan disepakati seperti itu,pungkas Elon(Rois)